Selasa, 28 Oktober 2008

Kenapa Harus Pakai Dollar?


Kalau beli barang dari AS, wajar pakai Dollar AS.
Tapi kalau beli barang dari Cina, Jepang, Singapura,
Malaysia, dsb, haruskah pakai Dollar AS?

Tidak bisakah pakai Yuan, Yen, Dollar Singapura, atau
RM?
Atau jika sulit, tidak bisakah pakai emas senilai
dengan dollar AS atau mata uang negara penjual?

BI hanya punya US$ 57 milyar.
Untuk mendapatkannya, Indonesia harus menjual migas,
emas, mengundang investor, berhutang ke IMF dan World
Bank, dsb. Sementara AS meski bangkrut, tinggal tekan
tombol printer untuk mencetak dollar sebanyak yang
mereka mau.

Mahathir Muhammad pernah mengemukakan solusi
penyelesaian ekspor impor sehingga terbebas dari
dollar AS. Negara2 Eropa memakai Euro hingga terhindar
dari dollar AS.

Jadi haruskah kita pakai Dollar AS?

Dan pemerintah hendaknya hati2 terhadap ulama su' di
bidang ekonomi yang hanya mengarahkan Indonesia jadi
sapi perahan atau pengekor AS. Mereka terbukti turut
bertanggung- jawab atas kebangkrutan Indonesia dengan
nasehat ekonomi yang buruk.

Ada baiknya pemerintah lebih mendengar pada ekonom
yang telah mengkritik nasehat2 ekonomi yang buruk itu
seperti Revrisond Baswir, Kwik Kian Gie, Ichsanuddin
Noorsy, dsb.

Baca selengkapnya »»

PEMIKIRAN M NATSIR (Mengenang 100th M Natsir - Pemikir, Pejuang & ulama)


Pendahuluan
Kalau ada seorang muslim yang paling berpengaruh di Indonesia salah satunya adalah Mohammad Natsir, tokoh reformis, religius dan nasionalis, tokoh yang sangat berpengaruh dalam upaya pergulatan kemerdekaan dan pembentukan Negara Republik Indonesia bersama Sukarno, Mohammad Hatta, Syafruddin Prawiranegara, Mohammad Roem dan Sutan Syahrir.

Mohammad Natsir adalah dai pejuang Islam yang mencoba mewarnai negara ini dengan nilai-nilai Islam yang aplikatif, bukan Islam politik tetapi mengaplikasikan nilai-nilai Islam yang universal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berbanding lurus dengan salah satu pemikiran beliau yang mencerminkan personifikasinya yang anti sekulerisme, menurut beliau tidak ada pemisahan antara agama dengan kehidupan nyata, dengan menolak bentuk negara dengan ideologi sekulerisme dan westernisasi ala Mustafa Kamal Attaturk di Turki. Pendapat beliau tentang sekularisme adalah suatu cara hidup yang mengandung paham, tujuan dan sikap hanya didalam batas keduniaan. Ia tidak mengenal akhirat, Tuhan dan sebagainya. Walaupun mereka mengakui adanya Tuhan, tetapi dalam persoalan hidup sehari hari umpanya, seorang sekuleris tidak menganggap perlu hubungan jiwa dengan Tuhan, baik dalam sikap, tingkah laku dan tindakan sehari-hari, maupun dalam arti doa dan ibadah.
Pemikiran beliau menjadi penting untuk diulas dalam konteks kekinian karena menyangkut beberapa aspek kehidupan yang penting bagi umat yang saat ini kehilangan ruh keislaman yaitu ”Islamisasi hayah” menjadikan Islam sebagai jalan hidup dalam semua aspek kehidupan riil tanpa terkecuali dan menjadikan Islam sebagai solusi sosial, ekonomi, budaya dan politik, serta menjadikan politik bagian dari perjuangan Islam di Indonesia. Beliau tidak mentabukan Islam terjun didunia politik yang justru merupakan titik lemah umat Islam di Indonesia, mayoritas tetapi terpinggirkan dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemikiran Mohammad Natsir menjadi penting dan relevan untuk dikaji ditengah kenyataan kondisi umat yang membutuhkan stimulan dan daya lecut kebangkitan Islam, mencari jalan keluar dari cengkraman hegemoni barat.

Sejarah Hidup
Mohammad Natsir lahir di Minangkabau, Sumatera Barat pada 17 Juli 1908 dan wafat di Jakarta, 6 Februari 1993 adalah pemimpin Masyumi dan salah seorang tokoh politik dan tokoh Islam di Indonesia. Kedua orang tuanya berasal dari Maninjau. Ayahnya Idris Sutan Saripado adalah pegawai pemerintah dan pernah menjadi Asisten Demang di Bonjol. Natsir adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Dia kemudian diangkat menjadi penghulu atau kepala suku Piliang dengan gelar Datuk Sinaro Panjang di Pasar Maninjau. Natsir pada mulanya sekolah di Sekolah Dasar pemerintah di Maninjau, kemudian HIS pemerintah di Solok, HIS Adabiyah di Padang, HIS Solok dan kembali HIS pemerintah di Padang. Natsir kemudian meneruskan studinya di Mulo Padang, seterusnya AMS A 2 (SMA jurusan Sastra Barat) di Bandung. Walaupun akan mendapatkan beasiswa seperti di Mulo dan AMS untuk belajar di Fakultas Hukum di Jakarta atau Fakultas Ekonomi di Rotterdam, dia tidak melanjutkan studinya dan lebih tertarik pada perjuangan Islam.
Pendidikan agama mulanya diperoleh dari orang tuanya, kemudian ia masuk Madrasah Diniyah di Solok pada sore hari dan belajar mengaji Al Qur’an pada malam hari di surau. Pengetahuan agamanya bertambah dalam di Bandung ketika dia berguru kepada ustaz Abbas Hasan, tokoh Persatuan Islam di Bandung. Kepribadian A Hasan dan tokoh-tokoh lainnya yang hidup sederhana, rapi dalam bekerja, alim dan tajam argumentasinya dan berani mengemukakan pendapat tampaknya cukup berpengaruh pada kepribadian Natsir kemudian. Natsir mendalami Islam, bukan hanya mengenai teologi (tauhid), ilmu fiqih (syari’ah), tafsir dan hadis semata, tetapi juga filsafat, sejarah, kebudayaan dan politik Islam. Di samping itu ia juga belajar dari H. Agus Salim, Syekh Ahmad Soorkati, HOS Cokroaminoto dan A.M. Sangaji, tokoh-tokoh Islam terkemuka pada waktu itu, beberapa di antaranya adalah tokoh pembaharu Islam yang mengikuti pemikiran Mohammad Abduh di Mesir. Pengalaman ini semua memperkokoh keyakinan Natsir untuk berjuang dalam menegakkan agama Islam.
Pengalaman organisasinya mulai ketika dia masuk Jong Islamieten Bond (JIB) di Padang. Di Bandung dia menjadi wakil ketua JIB pada 1929-1932, menjadi ketua Partai Islam Indonesia cabang Bandung, dan pada tahun empat puluhan menjadi anggota Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI), cikal bakal partai Islam Masyumi (Majlis Syura Muslimin Indonesia) yang kemudian dipimpinnya. Ia menjalin hubungan dengan tokoh politik seperti Wiwoho yang terkenal dengan mosinya “Indonesia Berparlemen” kepada pemerintah Belanda, dengan Sukarno, dan tokoh politik Islam lainnya yang kemudian menjadi tokoh Masyumi, seperti Kasman Singodimejo, Yusuf Wibisono dan Mohammad Roem.
Berbeda dengan tokoh pergerakan lainnya, sejak semula Natsir juga bergerak di bidang dakwah untuk membina kader. Pada mulanya ia aktif dalam pendidikan agama di Bandung, kemudian mendirikan lembaga Pendidikan Islam (Pendis) yang mengasuh sekolah dari TK, HIS, Mulo dan Kweekschool yang dipimpinnya 1932-1942.Di samping itu ia rajin menulis artikel di majalah terkemuka, seperti Panji Islam, Al Manar, Pembela Islam dan Pedoman Masyarakat. Dalam tulisannya dia membela dan mempertahankan Islam dari serangan kaum nasionalis yang kurang mengerti Islam seperti Ir. Sukarno dan Dr. Sutomo. Khusus dengan Sukarno, Natsir terlibat polemik hebat dan panjang antara tahun 1936-1940an tentang bentuk dan dasar negara Indonesia yang akan didirikan. Natsir menolak ide sekularisasi dan westernisasi ala Turki di bawah Kemal Attaturk dan mempertahankan ide kesatuan agama dan negara. Tulisan-tulisannya yang mengeritik pandangan nasionalis sekuler Sukarno ini kemudian dibukukan bersama tulisan lainnya dalam dua jilid buku Capita Selecta.
Kegiatan politik Natsir menonjol sesudah dibukanya kesempatan mendirikan partai politik pada bulan November 1945. Bersama tokoh-tokoh Islam lainnya seperti Sukiman dan Roem, dia mendirikan partai Islam Masyumi, menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan anggota Badan Pekerja KNIP. Dalam kabinet Syahrir I dan II (1946-1947) dan dalam kabinet Hatta 1948 Natsir ditujuk sebagai Menteri Penerangan. Sebagai menteri, tanpa rasa rendah diri dia menerima tamunya di kantor menteri dengan pakaian amat sederhana, ditambal, sebagaimana ditulis kemudian oleh Prof. George Kahin, seorang ahli sejarah Indonesia berkebangsaan Amerika yang waktu itu mengunjunginya di Yogya.
Ketika terbentuknya negara RIS sebagai hasil perjanjian KMB pada akhir Desember 1949, Natsir memelopori kembali ke negara kesatuan RI dengan mengajukan Mosi Integral kepada parlemen RIS pada tanggal 3 April 1950. Bersama dengan Hatta yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri RIS, ide ini tercapai dengan dibentuknya negara kesatuan RI pada 17 Agustus 1950. Mungkin atas jasanya itu, Natsir ditunjuk sebagai Perdana Menteri oleh Sukarno, atau juga karena pengaruhnya yang besar, sebagaimana kemudian terlihat dari hasil Pemilu 1955.
Tidaklah mudah menjadi Perdana Menteri dalam keadaan sulit ketika itu. Hampir di semua daerah terdapat perasaan bergalau akibat perang yang menimbulkan rasa ketidak-puasan di mana-mana. Beberapa tokoh yang selama ini berjuang untuk Republik berontak, seperti Kartosuwiryo dan kemudian Kahar Muzakkar. Pengikut RMS dan Andi Azis yang berontak kepada Hatta masih belum tertangani. MMC (Merapi Merbabu Complex) yang beraliran komunis berontak di Jawa Tengah. Daud Beureuh menolak menggabungkan Aceh ke dalam propinsi Sumatera Utara. Walaupun kemudian Natsir pada bulan Januari 1951 berhasil membujuk Daud Beureuh yang sengaja berkunjung ke Aceh sesudah Assaat dan Syafruddin gagal meyakinkannya, namun Daud Beureuh meninggalkan pemerintahan dan pulang kekampungnya di Pidie. Dengan berat hati Natsir terpaksa membekukan DPR Sumatera Tengah dan mengangkat gubernur Ruslan Mulyoharjo sebagai gubernur. Dalam waktunya yang pendek (September 1950-April 51) Natsir membawa RI dari suasana revolusi ke suasana tertib sipil dan meletakkan dasar politik demokrasi dengan menghadapi bermacam kendala, termasuk perbedaan pendapat dengan Sukarno dan partainya PNI.
Sesudah meletakkan jabatannya di pemerintahan, Natsir aktif dalam perjuangan membangun bangsa melalui partai dan menjadi anggota parlemen. Pada pemilihan umum 1955 Partai Islam Masyumi yang dipimpinnya mendapat suara kedua terbanyak sesudah PNI walaupun memperoleh kursi yang sama dengan PNI. Pada sidang-sidang konstituante antara 1956-1957 dengan gigih dia mempertahankan pendiriannya untuk menjadikan Islam sebagai dasar negara. Sebelum sidang konstituante ini berhasil menetapkan Anggaran Dasar Negara, Sukarno memaklumkan kembali ke UUD 1945 dan membubarkan parlemen serta konstituante hasil pemilu (melalui Dekrit 5 juli 1959 --FF). Natsir menjadi penantang ide dan politik Sukarno yang gigih dan teguh.
Penantangannya kepada Sukarno terutama karena Sukarno kemudian berubah menjadi pemimpin yang otoriter dan menggenggam kekuasaan di tangannya sendiri dengan bekerjasama dengan Partai Komunis Indonesia dan partai lain yang mau menuruti kemauan Sukarno. Bukan saja Natsir, Hatta pun malah juga terdesak. Hatta meletakkan jabatannya sebagai usaha mengembalikan presiden Sukarno ke jalur yang benar, tapi hal itu malah makin membuat Sukarno leluasa. Natsir makin terjepit karena pengaruh PKI yang anti Islam.
Pergolakan politik akibat perebutan hegemoni Islam dan non Islam yang mencuat secara demokratis di parlemen diikuti pula oleh kekisruhan ekonomi dan politik secara tidak terkontrol di luar parlemen. Hal ini berujung dengan munculnya kegiatan kedaerahan yang berpuncak pada pemberontakan daerah dan PRRI pada tahun 1958. Natsir yang dimusuhi Sukarno bersama Sjafruddin Prawiranegara dan Burhanuddin Harahap melarikan diri dari Jakarta dan ikut terlibat dalam gerakan itu. Karena itu partai Masyumi dan PSI Syahrir dipaksa membubarkan diri oleh Sukarno.
Ketika PRRI berakhir dengan pemberian amnesti, Natsir bersama tokoh lainnya kembali, namun kemudian ia dikarantina di Batu, Jawa Timur (1960-62), kemudian di Rumah Tahanan Militer Jakarta sampai dibebaskan oleh pemerintahan Suharto tahun 1966. Ia dibebaskan tanpa pengadilan dan satu tuduhanpun kepadanya.
Walaupun tidak lagi dipakai secara formal, Natsir tetap mempunyai pengaruh dan menyumbang bagi kepentingan bangsa, misalnya ikut membantu pemulihan hubungan Indonesia dengan Malaysia. Melalui hubungan baiknya, Natsir menulis surat pribadi kepada Perdana Menteri Malaysia Tungku Abdul Rahman guna mengakhiri konfrontasi Indonesia-Malaysia yang kemudian segera terwujud.
Karena tidak mungkin lagi terjun ke politik, Natsir mengalihkan kegiatannya, berdakwah melalui perbuatan nyata dalam memperbaiki kehidupan masyarakat. Pada tahun 1967 dia mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang aktif dalam gerakan amal.Lembaga ini dengan Natsir sebagai tokoh sentral, aktif berdakwah bukan saja kepada masyarakat dan para mahasiswa di Jakarta dan kota lainnya, tapi juga di daerah terasing, membantu pendirian rumah sakit Islam dan pembangunan mesjid, dan mengirim mahasiswa tugas belajar mendalami Islam di Timur Tengah. Bahkan di antara mahasiswa ini kemudian menjadi tokoh nasional yang religius seperti Amien Rais Yusril Ihza Mahendra, dan Nurchalis Majid, di antara beberapa tokoh penggerak orde reformasi yang mengganti orde Suharto.
Kegiatan dakwahnya ini telah menyebabkan hubungannya dengan masyarakat luas tetap terpelihara, hidup terus sebagai pemimpin informal. Kegiatan ini juga membawa Natsir menjadi tokoh Islam terkenal di dunia internasional dengan menjadi Wakil Presiden Kongres Islam se dunia (Muktamar Alam Islami) yang berkedudukan di Karachi (1967)dan anggota Rabithah Alam Islami (1969) dan anggota pendiri Dewan Masjid se Dunia (1976) yang berkedudukan di Mekkah. Di samping bantuan para simpatisannya di dalam negeri, badan-badan dunia ini kemudian banyak membantu gerakan amal DDII, termasuk pembangunan Rumah Sakit Islam di beberapa tempat di Indonesia. Pada tahun 1987 Natsir menjadi anggota Dewan Pendiri The Oxford Center for Islamic Studies, London.
Namun kebebasannya hilang kembali karena ia ikut terlibat dalam kelompok petisi 50 yang mengeritik Suharto pada tahun 1980. Ia dicekal dalam semua kegiatan, termasuk bepergian ke luar negeri. Sejak itu Natsir aktif mengendalikan kegiatan dakwah di kantor Dewan Dakwah Salemba Jakarta yang sekalian berfungsi sebagai masjid dan pusat kegiatan diskusi, serta terus menerus menerima tamu mengenai kegiatan Islam.
Atas segala jasa dan kegiatannya pada tahun 1957 Natsir memperoleh bintang kehormatan dari Republik Tunisia untuk perjuangannya membantu kemerdekaaan Negara-negara Islam di Afrika Utara. Tahun 1967 dia mendapat gelar Doktor HC dari Universitas Islam Libanon dalam bidang politik Islam, menerima Faisal Award dari kerajaan Saudi Arabia pada tahun 1980 untuk pengabdiannya pada Islam dan Dr HC dari Universitas Sains dan Teknologi Malaysia pada tahun 1991 dalam bidang pemikiran Islam.
Pada tanggal 7 Februari 1993 Natsir meninggal dunia di Jakarta dan dikuburkan di TPU Karet, Tanah Abang. Ucapan belasungkawa datang tidak saja dari simpatisannya di dalam negeri yang sebagian ikut mengantar jenazahnya ke pembaringan terakhir, tapi juga dari luar negeri, termasuk mantan Perdana Menteri Jepang, Takeo Fukuda yang mengirim surat duka kepada keluarga almarhum dan bangsa Indonesia.
Walaupun telah tiada, buah karya dan pemikirannya dapat dibaca dari puluhan tulisannya yang sudah beredar, mulai dari bidang politik, agama dan sosial, di samping lembaga-lembaga amal yang didirikannya. Perkawinannya dengan Nur Nahar, aktifis JIB pada tahun 1934 di Bandung telah memberinya enam orang anak.
Di antara karya-karyanya:
• Cultuur Islam, bersama CP Wolf Kemal Schoemaker, Pendidikan Islam, 1936
• Persatuan Agama dengan Negara, Padang, 1968
• Islam dan Kristen di Indonesia, Pelajar, 1969
• Capita Selecta, Bulan Bintang, 1973
• The New Morality, Disusun bersama SU Bajasut, 1969
• Islam dan Akal Merdeka, Hudaya, 1970

Pemikiran Mohammad Natsir
Pemikiran politik Natsir adalah pemikiran politik Islam, pandangan Natsir tentang Islam adalah agama pembebasan yang menegakan kemerdekaan jiwa seseorang dari kemusrikan dan takhayul dan rasa takut kepada selain Allah. Pembebasan manusia dari penindasan manusia dan golongan, pembebasan dari kemiskinan dan kefakiran, pembebasan manusia dari taassub (chauvinisme), yang menjadi sumber angkara murka antara bangsa dan bangsa, yang mencoba menegakan masyarakat dari musyawarah dengan menghargai nilai-nilai kemanusiaan, atas dasar hidup memberi hidup, bukan atas dasar siapa yang kuat, siapa diatas, siapa yang lemah, siapa mati (Survival of the fiftest).
Secara garis besar pemikiran Islam Mohammad Natsir yang dikaji dalam makalah ini meliputi tiga hal yaitu Mohammad Natsir dalam hubungannya dengan Sekulerisme, Misi Kristenisasi, Perang pemikiran dan orientalisme, dan Islamisasi Hayah.
Muhammad Natsir dan Sekularisme
Pendapat beliau tentang sekularisme adalah suatu cara hidup yang mengandung paham, tujuan dan sikap hanya didalam batas keduniaan. Ia tidak mengenal akhirat, Tuhan dan sebagainya. Walaupun mereka mengakui adanya Tuhan, tetapi dalam persoalan hidup sehari hari umpanya, seorang sekuleris tidak menganggap perlu hubungan jiwa dengan Tuhan, baik dalam sikap, tingkah laku dan tindakan sehari-hari, maupun dalam arti doa dan ibadah.
Kenyataan saat ini sekulerisme telah mengglobal dan mencengram dunia Islam, puncak keberhasilan sekulerisme barat adalah runtuhnya khilafah di Turki tahun1924, Kemal Attaturk meruntuhkan khilafah Islam Turki dan mengubah menjadi Turki yang Sekuler. Namun saat ini barat harus kembali berhadapan dengan proyek kebangkitan Islam yang mulai berhembus diseluruh penjuru dunia. Anis Matta menyebutkan indikatornya sebagai berikut :
Pertama, hanya empat tahun setelah runtuhnya khilafah Islam tepatnya tahun1928 berdirilah gerakan yang saat ini menjadi gerakan Islam terbesar dan tersebar di seluruh negara didunia yaitu Ikhwanul Muslimin di Mesir, beberapa tokohnya yaitu Hasan Al Banna, Sayyid Qutb, Yusuf Al Qardhawi, Muhammad Qutb, Mustafa Assyibai dan lain-lain, telah menjadi ikon perlawanan.
Kedua, gerakan islamisasi kampus yang terjadi hampir diseluruh dunia Islam menjadi agent of change bagi masa depan Islam. Kampus-kampus yang sebelumnya menjadi pusat-pusat sekulerisme berubah fungsi menjadi agen perubahan.
Ketiga, Suksesnya kudeta putih di Sudan tahun 1987, walaupun bukan khilafah namun Sudan memproklamirkan diri sebagai negara Islam.
Keempat, jihad di Afganistan selama empat belas tahun, berujung bukan hanya merdekannya Afganistan tetapi runtuhnya Uni Soviet, dengan implikasi global merdekanya negara muslim pecahan UniSoviet. Sementara pendukung kekuatan sosialisme dan komunisme dinegara Islam ikt berantakan.
Kelima, proses demokrasi yang merebak telah membuka kanal-kanal politik bagi gerakan Islam, yang dalam tempo singkat menjelama menjadi partai-partai Islam. Ada Partai Refah yang sekarang AKP di Turki, Partai Islam di Yaman, Partai Jemaat Islami di Pakistan, Front Islam di Yordania, Hamas di Palestina dan PKS di Indonesia.

Muhammad Natsir dan Misi Kristenisasi
Selain dikenal sebagai sosok yang alim beliau juga dikenal sebagai sosok yang berani melawan misionaris dan zending di Indonesia, ini dibuktikan oleh sebuah artikel yang ditulis Natsir pada tahun 1938, yang berjudul ”Suara Azan dan Lonceng Gereja”. (Ejaan telah disesuaikan dengan EYD).
Natsir membuka tulisannya dengan untaian kalimat berikut:
”Sebaik-baik menentang musuh ialah dengan senjatanya sendiri! Qaedah ini dipegang benar oleh zending dalam pekerjaannya menasranikan orang Islam. Tidak ada satu agama yang amat menyusahkan zending dan missi dalam pekerjaan mereka daripada agama Islam.”
Artikel Natsir ini mengomentari hasil Konferensi Zending Kristen di Amsterdam pada 25-26 Oktober 1938. Natsir sangat peduli dengan Konferensi tersebut, yang antara lain menyorot secara tajam kondisi umat Islam Indonesia. Dr. Bakker, seorang pembicara dalam Konferensi tersebut mengungkapkan kondisi umat Islam sebagaimana yang digambarkan dalam buku Prof. Dr. H. Kraemer, The Christian Message in a non-Christian World. Kata Dr. Bakker, ”Orang Islam yang berada di bawah pemerintahan asing lebih konservatif memegang agama mereka dari negeri-negeri yang sudah merdeka.”
Ditambahkan Natsir sangat peduli akan pengaruh pendidikan Barat terhadap generasi muda. Ia menulis, bahwa ketika itu, sudah lazim dijumpai anak-anak orang Islam yang telah sampai ke sekolah-sekolah menengah yang belum pernah membaca Al-Fatihah seumur hidupnya, atau susah payah belajar membaca syahadat menjelang dilangsungkannya akad nikah. Karena itulah, tulis Natsir, Prof. Snouck Hurgronje pernah menulis dalam bukunya, Nederland en de Islam, ”Opvoeding en onderwijs zijn in staat, de Moslims van het Islamstelsel te emancipeeren.” (Pendidikan dan pelajaran dapat melepaskan orang Muslimin dari genggaman Islam). Selanjutnya, Dr. Bakker mengingatkan, bahwa kaum misionaris Kristen harus lebih serius dalam menjalankan aksinya di Indonesia, supaya di masa yang akan datang, Indonesia tidak lebih susah dimasuki oleh misi Kristen.
Menanggapi rencana Misi Kristen di Indonesia tersebut, Natsir mengimbau umat Islam:”Waktu sekaranglah kita harus memperlihatkan kegiatan dan kecakapan menyusun barisan perjuangan yang lebih rapi. Jawablah Wereldcongres dari Zending itu dengan congres Al-Islam yang sepadan itu ruh dan semangatnya, untuk memperteguh benteng keislaman. Sebab tidak mustahil pula di negeri kita ini, suara azan bakal dikalahkan oleh lonceng gereja. Barang bathil yang tersusun rapi, akan mengalahkan barang haq yang centang-perenang.!” (Dimuat di Majalah PANDJI ISLAM, No. 33-34, 1938; dikutip dari buku M. Natsir, Islam dan Kristen di Indonesia (kumpulan karangan yang dihimpun dan disusun oleh Endang Saifuddin Anshari, (Bandung: CV Bulan Sabit, 1969).
Demikianlah salah satu pesan Natsir yang mengingatkan kaitan erat antara gerak Penjajahan, Misi Kristen, dan Orientalisme. Karena pentingnya peran pendidikan ala Barat dalam menjauhkan generasi muda Islam dari agamanya, bisa dimengerti jika Natsir sangat serius dalam upaya pendirian sejumlah universitas Islam di Indonesia. Kita berdoa, mudah-mudahan civitas academica di kampus-kampus Islam yang dipelopori pendiriannya oleh Natsir memahami misi besar ini, dan tidak terjebak ke dalam paham-paham sekularisme atau liberalisme Barat yang secara gigih diperangi oleh Natsir sepanjang hidupnya.
Muhammad Natsir dan Perang pemikiran & Orientalisme
Perang pemikiran atau ghazwul fikr saat ini merebak seiring dengan upaya sekulerisme dan memperkecil pengaruh Islam pada pemeluknya, Natsir pernah menyebutkan dalam tulisannya, bahawa Prof. Snouck Hurgronje pernah menulis dalam bukunya, Nederland en de Islam, ”Opvoeding en onderwijs zijn in staat, de Moslims van het Islamstelsel te emancipeeren.” (Pendidikan dan pelajaran dapat melepaskan orang Muslimin dari genggaman Islam).
Pengaruh itu begitu terasa saat ini perang pemikiran menggunakan berbagai macam cara, target antara perang pemikiran yang dilancarkan barat ke dunia Islam adalah melepaskan Al-Qur`an (syariat) dari umat Islam, Identitas Islam lepas dari ruh Islam sehingga dapat dengan mudah semua sumber daya bisa direbut barat tanpa susah payah dengan jalan berperang, inilah penjajahan model baru.
Kondisi ini didukung dengan salah satu tesis “the Clash Of Civilization” Samuel P. Huntington, Pendapat bahwa perdamaian dunia merupakan hal yang mustahil dan dunia akan mengalami disintegrasi. Dunia masa kini, menurut dia, diliputi oleh konflik yang tak lagi bertajuk pertikaian ideologi barat dan komunis, tapi antara peradaban yang berbeda. Huntington menempatkan pihak the West versus Islam sebagai dua pihak yang mendominasi hubungan politik global.
Sejalan dengan ide tersebut Rober Kaplan dalam The Coming of Acarchy (1994) pun mengungkapkan bahwa fenomena yang terjadi di tingkat politik dunia pasca-Perang Dingin justru menciptakan iklim yang utopis bagi perdamaian dunia. Menurut dia, dunia tengah memasuki fase ketidakberaturan global (global disorder), terutama ditandai dengan tidak mampunyai kemampuan negara menyelesaikan masalah keamanan nonmiliter, seperti penyakit AIDS, langkanya sumber daya alam, masalah pengungsi dan imigrasi, meningkatnya kejahatan lintas negara dan masalah keamanan lingkungan.
Bahkan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menyebut ideologi Islam sebagai 'ideologi setan'. Dalam pidatonya pada Konferensi Kebijakan Nasional Partai Buruh Inggris, Blair menjelaskan ciri ideologi setan, yaitu: (1) Menolak legitimasi Israel; (2) Memiliki pemikiran bahwa syariat adalah dasar hukum Islam; (3) Kaum Muslimin harus menjadi satu kesatuan dalam naungan Khalifah; (4) Tidak mengadopsi nilai-nilai liberal dari Barat.
Islam memiliki potensi besar untuk bangkit dan menjadi peradaban yang memimpin dunia yang dikhawatirkan barat, setidaknya ada 3 faktor yang menyebabkan negara-negara Islam termasuk Indonesia, yaitu :
1. Hampir sebagian besar sumber daya alam dan mineral khususnya minyak bumi ada di bumi Islam, Arab Saudi, Irak, Iran, Checnya, Cina Selatan (Asia Tengah yang merupakan mayoritas Islam), Brunei sampai dengan Indonesia adalah penghasil minyak dunia. Tak hanya minyak Uranium, batu bara dan sumber daya alam hayati termasuk hutan dan perkebunannya ada di negara-negara yang mayoritas Islam.
2. Islam adalah jalan hidup bukan sekedar agama, “Islam not just a religion, but Islam is The Way Of Life”. Islam memiliki Al Qur`an dan Sunah yang menjadi Ideologi yang tidak pernah mati sampai kapanpun, inilah yang menjadi ketakutan terbesar kaum orientalis barat, sehingga dilakukanlah upaya-upaya perang pemikiran yang dilancarkan barat untuk melemahkan ideologi Islam dengan pemahaman budaya barat yang hedonis dan liberal.
3. Populasi penduduk muslim secara signifikan yang terus meningkat menjadi agama terbanyak kedua setelah kristen, inilah yang menjadi bahaya laten bagi barat secara fisik terancam dengan peningkatan populasi muslim di dunia bahkan terjadi di barat. Populasi barat semakin terancam karena negara barat memiliki piramida penduduk yang lancip yaitu prosentase penduduk tua yang banyak.
Karena faktor inilah barat dengan segala upaya melakukan berbagai macam cara termasuk melakukan konspirasi internasional yang bisa melemahkan kekuatan Islam dalam hal ini negara dunia ketiga, diantaranya adalah : Menjadikan demokrasi, HAM, isu-isu terorisme dan liberalisme dengan menggunakan kedok pembangunan politik, sebagai alat untuk semakin melemahkan negara-negara dunia ketiga.
Muhammad Natsir dan Islamisasi Hayah
Pemikiran M Natsir yang juga menarik untuk ditelaah adalah upaya Islamisasi Hayah, upaya untuk mengejawantahkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan negara. Karena inilah yang dilakukan Rasulullah Saw pada tahapan salah satu tahapan dakwahnya; menegakkan negara. Sebagai sebuah bangunan, negara membutuhkan dua bahan dasar manusia dan sistem. Manusialah yang akan mengisi supra struktur, sedang sistem adalah perangkat lunak, sesuatu dengan apa negara bekerja. Dan Islam adalah sistem itu, maka ia given. Tapi manusia adalah suatu yang dikelola, dibelajarkan, sedemikian rupa sampai sistem terbangun dalam dirinya sebelum kemudian mengoperasikan negara dengan sistem tersebut. Dan untuk itulah Rasulullah Saw memilih manusia-manusia terbaik yang akan mengoperasikan negara itu.
Hijrah dalam sejarah dakwah Rasulullah adalah sebuah metaforfosis dari “gerakan” menjadi negara. Tiga belas tahun sebelumnya, Rasulullah saw, melakukan penetrasi sosial yang sistematis, dimana Islam menjadi jalan hidup individu, dimana Islam “memanusia” dan kemudian memasyarakat. Sekarang, melalui hijrah, masyarakat itu bergerak linier menuju negara. Melalui hijrah gerakan dakwah itu menjadi negara, dan Madinah adalah wilayahnya. Kalau inividu membutuhkan aqidah, maka negara membutuhkan perangkat sistem. begitulah setelah komunitas Muslim menegara, dan mereka memilih Madinah sebagai wilayahnya, Allah Swt menurunkan perangkat sistem yang mereka butuhkan; maka turunlah ayat-ayat hukum dan berbagai kode etik sosial, ekonomi, politik dan keamanan lainnya. Lengkaplah sudah susunan kandungan sebuah begara: manusia, tanah dan sistem.
Apa yang kemudian dilakukan Rasulullah Saw, sebenarnya relatif mirip dengan semua yang mungkin dilakukan para pemimpin politik yang baru mendirikan negara. Pertama, membangun infrastruktur negera dengan masjid sebagai simbol dan perangkat utamanya. Kedua, menciptakan kohesi sosial melalui proses persaudaraan antara dua komunitas darah yang berbeda tapi menyatu sebagai komunitas agama, antara sebagian komunitas "Quraisy" dan "Yatsrib" menjadi komunitas "Muhajirin" dan "Anshar". Ketiga, membuat nota kesepakatan untuk hidup bersama dengan komunitas lain yang berbeda, sebagai sebuah masyarakat pluralistik yang mendiami wilayah yang sama, melalui Piagam Madinah. Keempat, merancang sistem pertahanan negara melalui konsep Jihad fi Sabilillah.
Lima tahun pertama setelah hijrah dipenuhi oleh kerja keras Rasulullah Saw beserta para sahabat beliau untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidup negara Madinah. Dalam kurun waktu itu, Rasulullah Saw telah melakukan lebih dari 40 kali peperangan dalam berbagai skala. Yang terbesar dari semua peperangan itu adalah Perang Khandak, di mana kaum Muslimin keluar sebagai pemenang. Setelah itu tidak ada lagi yang terjadi di sekitar Madinah, karena semua peperangan sudah bersifat ekspansif. Negara Madinah membuktikan kekuatan dan kemandiriannya, eksistensinya dan kelangsungannya. Di sini kaum Muslimin telah membuktikan kekuatannya, setelah sebelumnya kaum Muslimin membuktikan kebenarannya.
Muhammad Natsir dan Pergerakan Islam di Indonesia
Pemikiran-pemikiran Natsir atau yang mirip dengannya kembali semarak pada dasawarsa terakhir, tepatnya ketika gerakan Islam modern bermunculan di Indonesia, pergerakan-pergerakan tersebut ada yang radikal dan moderat. Diantara pergerakan Islam tersebut dalam buku “Islam dan Radikalisme di Indonesia” yaitu :
1. Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
2. Jamaah Salafi
3. Front Pembela Islam
4. Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam
5. Darul Islam
6. Hizbut Tahrir Indonesia.

Disamping itu ada pergerakan-pergerakan Islam lain yaitu Jamaah Tabligh, Jamaah Tarbiyah (Ikhwanul Muslimin/PKS) dan Sempalan-Sempalan NII.
Salah satu gerakan yang terbesar yang cukup menancapkan pengaruh di Indonesia adalah gerakan tarbiyah Ikhwanul Muslimin yang kemudian menggunakan baju Partai Keadilan Sejahtra (PKS) dalam dakwahnya di Parlemen. Gerakan tarbiyah pertama kali muncul pada awal tahun 1980an, pergerakan tarbiyah ini bukan hanya memberikan warna baru bagi pergerakan Islam Indonesia, tetapi dengan kekhasannya mentransformasikan diri sebagai salah satu kekuatan pendorong reformasi politik, sosial, maupun budaya di Indonesia.
Salah satu ciri khas gerakan tarbiyah adalah Islamisasi yaitu usaha mengajak manusia memeluk Islam dan menjalakan ajaran-ajarannya. Dan ini dimaknai secara berbeda dari generasi santri lama oleh Gerakan Tarbiyah, gerakan santri baru tarbiyah memiliki orientasi keagamaan dan sumber-sumber inspirasi yang tidak semata-mata menyandarkan pada warisan keagamaan para pendahulu mereka. Dengan ditunjang kemajuan teknologi dan meluasnya interaksi sosial mereka memungkinkan kelompok santri tarbiyah mengadopsi pemikiran dari luar negeri.
Gerakan Tarbiyah dalam hal ini PKS menurut Dr. Greg Fealy tidak seperti partai-partai Islam lainnya PKS mengambil sumber inspirasi ideologi dan organisasi utamanya dari luar dan menjadikan pemikiran Ikhwanul Muslimin di Mesir sebagai model acuan. Berbeda dengan partai-partai Islam lain, PKS menaruh perhatian yang cukup besar terhadap berbagai peristiwa dibelahan dunia Islam, berbagai buku-buku Ikhwanul Muslimin diterjemahkan dan diterbitkan oleh anggota-anggotanya, banyak rujukan mereka terhadap Hasal Al Banna atau Sayyid Qutb dalam dokumen-dokumen mereka. Sebuah gerakan yang mencoba memadukan nilai-nilai Islam yang konseptual kedalam kehidupan demokrasi dengan kendaraan partai dakwah.

Kesimpulan
Mohammad Natsir adalah inspiring poeple bagi pergerakan Islam di Indonesia, spirit Islam memadu sempurna dengan gerak langkahnya. Berbagai pemikirannya relevan bagi pergerakan-pergerakan Islam yang ingin membangkitkan kejayaan Islam sebagaimana telah di janjikan bahwa Islam akan kembali menjadi sebuah peradaban besar dunia, seperti halnya dulu selama lebih dari 10 abad eksis menjadi sebuah peradaban besar/adidaya dunia, yang sekarang baru kurang dari 1 abad kepemimpinan peradaban dunia dipegang oleh barat dalam hal ini Amerika dan Eropa. Peradaban pasti akan terus bergulir seperti roda peradaban dunia.
http://qudrat.multiply.com/journal?&page_start=20

Baca selengkapnya »»

Rabu, 22 Oktober 2008

Saudi Arabia Luncurkan Situs Baru Al-Quran


Pemerintahan Saudi Arabia meluncurkan situs Al-Quran yang menampilkan makalah keilmuan dan pemikiran serta metode menghafal Al-Quran


Hidayatullah.com--Baru-baru ini, pemerintahan Kerajaan Saudi Arabia meluncurkan situs Al-Quran www.halqat.com. Dalam peluncurannya, situs baru Halqat menampilkan makalah keilmuan dan pemikiran serta menerima saran dalam hal metode menghafal Al-Quran.

Sebagaimana dilansir situs berita Al-Quran, Iqna, tujuan diluncurkan situs baru tersebut adalah memberikan contoh tampilan dan pemikiran baru di bidang Al-Quran serta metode terbaik dan tercepat untuk menghafal Al-Quran.

Situs Halqat juga mengumpulkan berbagai fatwa dan buku yang dibutuhkan tentang masalah qiraah dan Al-Quran yang selama ini berserakan di berbagai situs dan buku.

Selain itu situs ini juga berfungsi sebagai atmosfer baru yang cocok untuk para pembina dan pengajar di bidang hafalan Al-Quran untuk saling mengisi dalam berbagai tema dan masalah seputar menghafal Al-Quran. [iqn/atj/www.hidayatullah.com]

Baca selengkapnya »»

Aisha Canlas, Merasakan Kedamaian Mendengar Suara Adzan

Aisha Canlas, adalah penganut Katolik sebelum menjadi seorang Muslim. Kedua orantuanya juga Katolik, namun ketika itu ia menjadi anggota perkumpulan gereja yang berbeda dengan gereja kedua orangtuanya. Namun mereka sama-sama berdoa di depan gambar sosok laki-laki yang diyakini sebagai Tuhan umat Kristiani. Saat itu, Canlas sering bertanya, benarkah ini wajah Tuhan? Bagaimana sesorang bisa tahu seperti apa wajah Tuhan? Apakah mereka sudah pernah bertemu dengan Tuhan?

Di sisi lain, Canlas selalu merasa ketenangan dan kedamaian ketika mendengar suara adzan dari sebuah masjid di kota Manila, Filipina. "Saya selalu memejamkan mata dan merasakan ketenangan meskipun, saya tidak tahu makna kata-kata dalam adzan. Suara adzan seperti suara musik di hati saya," tutur Canlas. Tapi saat itu, ia sama sekali belum terpikir untuk masuk Islam.

Canlas akhirnya merantau ke Arab Saudi untuk bekerja, dengan harapan bisa memberikan masa depan yang lebih baik untuk keluarganya. Sebelum berangkat ke Saudi, Canlas belajar banyak hal tentang Saudi untuk menghindari syok akibat perbedaan budaya dan untuk memudahkannya bergaul di negara tempat ia bekerja.

"Saya belajar tentang budaya, dan tentang negara Saudi secara keseluruhan, mulai dari bahasa dan tentu saja agamanya. Dan saya mulai tertarik dengan agama Islam dan ingin lebih tahu banyak tentang Islam," ujar Canlas.

Ia mengakui prosesnya masuk Islam cukup panjang. Ia sering bertanya pada para dokter di tempat kerjanya tentang agama Islam. Kemudian saya mengetahui bahwa ada sebuah madrasah di lingkungan kerjanya dan memutuskan untuk ikut mendaftarkan diri di madrasah tersebut dan mulai mengikuti pelajaran di madrasah itu bersama seorang teman dan kawan sekamarnya pada 17 Januari 2008.

"Awalnya, saya menjadi pusat perhatian, karena saya anak baru di kelas dan satu-satunya penganut Kristen yang duduk bersama mereka. Saya mendengarkan apa yang disampaikan guru kami tentang Islam, al-Quran, Rasulullah dan Allah swt," papar Canlas.

"Sejak itu, saya mulai memahami agama Islam. Kemudian meminta izin pada ibu saya di Filipina agar memberikan restu pada saya untuk berpindah agama dari seorang penganut Katolik menjadi seorang Muslimah," sambung Canlas.

Beruntung, Canlas tidak menghadapi kendala dari sang ibu. Menurut Canlas, ibunya cuma khawatir ketika ia masuk Islam ia akan melupakan orang tuanya. Canlas menjelaskan pada ibunya bahwa Muslim sangat menghormati orang tuanya, terutama ibu.

Canlas mengucap dua kalimat syahadat pada 24 Januari 2008 di hadapan guru dan siswa-siswa madrasah lainnya. Canlas mengaku tidak mengungkapkan seperti apa perasaannya saat itu. "Yang saya tahu, setelah bersyahadat saya merasa hati saya terlepas dari beragam beban. Saya merasakan kedamaian yang selama ini saya cari dalam kehidupan ini. Menjadi seorang Muslim sungguh sangat berbeda rasanya," ungkap Canlas.

Canlas mengatakan, beberapa teman bertanya mengapa ia masuk Islam. Dan ia menjawab bahwa tidak ada seorang atau sesuatu yang patut disembah kecuali Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw adalah utusanNya.

"Beberapa diantara mereka mengatakan bahwa saya mengkhianati agama saya yang dulu, Katolik. Tapi di lubuk hati saya mengatakan bahwa itu tidak benar," tukas Canlas.

Berbahagialah Canlas karena sebagai seorang Mualaf ia sudah bisa menunaikan umrah.pada bulan Maret kemarin. Baginya, pengamalan umrah adalah pengalaman yang spesial dan tak terlupakan.

"Saya berharap dan berdoa pada Allah swt agar saya bisa meyakinkan keluarga saya untuk masuk Islam juga. Saya ingin mereka selamat dari api neraka pada Hari Kiamat nanti," harap Canlas. (ln/iol)

Baca selengkapnya »»

Perancis Siap Adopsi Sistem Keuangan Islami

Pemerintah Perancis lewat menteri ekonominya Christine Lagarde mengumumkan akan menyesuaikan sistem perekonomian dan aturan hukumnya agar bisa mengakomodasi sistem keuangan syariah. Lagarde sudah mengumpulkan sejumlah investor asal negara-negara Teluk agar mereka mau menanamkan investasinya di Perancis, seperti mereka berinvestasi di Inggris dan berbagai belahan dunia lainnya.

Para analis mengatakan, Perancis mulai melirik industri keuangan syariah yang saat ini sedang bomming di seluruh dunia. "Ini merupakan sinyal yang kuat dan para pemainnya mendengarkan apa yang diungkapkan Perancis, " kata Emmanuel Vollad seorang analis di lembaga rating Standard and Poor's.

"Ini adalah kali pertama seorang pejabat pemerintah Perancis secara terbuka mengatakan bahwa ia berminat untuk mengembangkan sistem keuangan yang Islami, " sambung Volland mengomentari pertemuan antara Lagarde dengan para investor dari kawasan Teluk.

Perancis, tambah Volland, juga ingin mendapatkan kue keuntungan dari berkembang pesatnya sistem perekonomian syariah di berbagai negara di Eropa.

Perancis akan melakukan modifikasi sistem fiskal dan sistem legal agar bisa memfasilitasi penerbitan Sukuk dan transaksi-transaksi real-estate yang terstruktur sehingga tidak mengandung unsur riba di dalamnya, yang dilarang dalam Islam. Sampai saat ini, meski menjadi negara Eropa yang jumlah warga Muslimnya terbesar yaitu sekitar tujuh juta jiwa, di Perancis belum ada bank-bank syariah.

Namun, Anwar Hassan, analis dari lembaga rating AS Moody's mengatakan, pernyataan Perancis bahwa mereka siap menyesuaikan diri dengan sistem keuangan syariah tidak menjadi jaminan industri keuangan Islami akan berkembang di negara itu. Menurut Anwar, tantangan untuk mengadopsi sistem keuangan syariah bukan hanya terbatas pada persoalan teknis maupun infrastrukturnya.

Tapi ia mengakui, pernyataan menteri ekonomi Perancis bisa dijadikan uji coba untuk mengetahui respon publik Perancis tentang sistem perbankan Islami, bahwa sistem keuangan Islam lebih menawarkan sistem yang etis dan menjadi alternatif bagi sistem keuangan modern saat ini. (ln/iol)
www.eramuslim.com/

Baca selengkapnya »»

Salaam Halal, Perusahaan Asuransi Syariah Pertama di Inggris


Inggris untuk pertama kalinya mengizinkan dioperasikannya perusahaan asuransi berbasis syariah, asuransi Salaam Halal yang menjadi produk asuransi syariah pertama di negeri itu. Perusahaan asuransi syariah ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan sekitar 1, 6 juta warga Muslim Inggris atau sekitar 2, 7 persen dari total populasi negeri itu menurut sensus tahun 2001.

Asuransi Salaam Halal menggunakan prinsip Takaful, di mana resiko ditanggung bersama oleh semua pegang polis asuransi. Berbeda dengan sistem asuransi konvensional yang mengalihkan resiko dari pemegang polis ke perusahaan asuransi.

Polis asuransi Salaam Halal dimanfaatkan sebagai investasi usaha yang juga sesuai dengan syariah. Dana-dana itulah yang digunakan untuk membayar klaim-klaim asuransi. Di akhir tahun, keuntungan dari dana itu dibagikan kembali kepada para pemegang polis asuransi berupa diskon bagi pembayaran premi mereka selanjutnya.

"Peluncuran perusahaan asuransi Salam adalah langkah penting bagi pertumbuhan sistem keuangan Islami di Inggris, " kata Abdulaziz Hamad Aljomaih, kepala bagian asuransi Salam.

Perusahaan asuransi ini menyediakan layanan call center dalam berbagai bahasa selain bahasa Inggris seperti bahasa Arab, Bengali, Gujarat dan Urdu.

Bisnis keuangan berbasis syariah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di Inggris, setelah tahun 2004 lalu, otoritas berwenang di Inggris memberikan izin bagi berdirinya Islamic Bank of Britain yang seratus persen menerapkan prinsip bank Islam. (ln/al-arby
www.eramuslim.com

Baca selengkapnya »»

Rabu, 15 Oktober 2008

Estanislao Soria, Pendeta Katolik Filipina yang Menemukan Cahaya Islam


Selasa, 14 Okt 2008 17:25
Soria melakukan riset sejarah dan sosial serta membaca artikel-artikel tentang Islam, untuk memperkuat argumennya menolak tuntutan gerakan Moro yang ingin menjadikan Mindanao sebagai tanah air bagi Muslim Filipina. Tapi siapa nyana, artikel-artikel tentang Islam yang ia baca, justru membawanya menjadi seorang Muslim.

Ketika tokoh Muslim Moro, Nur Misuari menyatakan wilayah Mindanao harus memisahkan diri dari Filipina dan menjadi negara Islam, Estanislao Soria menjadi orang yang paling menentang keinginan Misuari.

Sebagai seorang tokoh agama Katolik yang lahir di Mindanao, ia menolak keras jika tanah kelahirannya diambil alih oleh orang-orang Muslim.

"Saya sangat tidak setuju dengan Misuari dan saya memelopori kampanye menentang gerakan Moro," kata Soria yang populer di panggil "Father Stan". Ketika itu, selain dikenal sebagai pendeta Katolik, Soria juga dikenal sebagai seorang sosiolog.

Sebagai seorang cendikiawan, ia tidak mau sembarangan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keinginan Misuari. Soria pun melakukan riset sejarah dan sosial serta membaca artikel-artikel tentang Islam, untuk memperkuat argumennya menolak tuntutan gerakan Moro yang ingin menjadikan Mindanao sebagai tanah air bagi Muslim Filipina. Tapi siapa nyana, artikel-artikel tentang Islam yang ia baca, justru membawanya menjadi seorang Muslim.

"Sebagai orang yang memahami bahasa Latin, Yunani dan Yahudi, saya pikir saya bisa mempelajari bahasa Arab dengan mudah. Saya juga ingin menerjemahkan tulisan-tulisan berbahasa Arab ke bahasa Inggris dan menerjemahkan ideologi-ideologi Barat, misalnya ideologi eksistensialisme, ke dalam bahasa Arab. Tapi saya menyadari, ini adalah pekerjaan yang sulit," kata Soria seperti dikutip dari Islamonline.

Ketika itu Soria meyakini, dengan banyak menerjemahkan artikel-artikel tentang ideologi Barat ke dalam bahasa Arab, akan membuat Muslim di Mindanao menghargai ajaran Kristen daripada ajaran Islam. "Saya ingin membuka wawasan berpikir mereka tentang kekristenan karena saya banyak mendengar hal-hal negatif tentang Muslim. Saya berpikir, mereka (Muslim) harus dididik," ungkap Soria.

Tapi semakin ia mendalami bacaan-bacaanya tentang kekristenan, ia makin menyadari bahwa tokoh-tokoh gereja seperti Saint Thomas Aquinas ternyata banyak belajar dari buku-buku bacaan dan ajaran Islam. Begitu juga ideologi-ideologi dan ilmu teologi yang disebut-sebut sebagai berasal dari Barat, ternyata sudah sejak lama dibahas dalam Islam.

"Dari bacaan-bacaan itu saya mendapat pencerahan bahwa pemikiran-pemikiran tentang peradaban Barat banyak banyak yang mengambil dari ajaran-ajaran Islam. Dan setelah saya membaca lebih banyak lagi buku-buku yang ditulis pakar agama Islam, pandangan saya terhadap Islam seketika berubah," papar Soria.

"Saya bahkan menyadari bahwa Injil Barnabas lebih kredibel dibandingkan dengan keempat injil yang dibawa oleh ajaran evangelis termasuk injil Kristen. Dari hasil riset sosiologi yang saya lakukan, saya juga banyak menemukan bahwa hal-hal negatif yang sering saya dengar tentang Muslim Filipina ternyata tidak benar," tambah Soria.

Akhirnya, pada tahun 2001, Soria yang telah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun sebagai pendeta di berbagai kota di Manila, menyatakan diri masuk Islam. Setelah mengucap syahadat, ia mengganti namanya menjadi Muhammad Soria. Meski demikian, masih banyak orang, termasuk teman-temannya yang Muslim memanggilnya "Father Stan."

Soria yang kini berusia 67 tahun mengatakan, ia mendapat hinaan dan kecaman dari kerabat dan rekan-rekan gerejanya ketika memutuskan menjadi seorang Muslim. Namun hinaan dan kecaman itu tidak membuatnya berat menanggalkan aktvitas kependetaan yang sudah dijalaninya selama 14 tahun dan membuatnya mantap untuk memeluk Islam.

Seiring perjalanan waktu, Soria mulai terbiasa menjalani kewajiban-kewajibannya sebagai seorang Muslim. Bagi Soria, Islam bukan sekedar agama tapi sudah menjadi jalan hidupnya. Selama tujuh tahun menjadi seorang Muslim, Soria sudah lima kali menunaikan ibadah haji, menjadi anggota Gerakan Dakwah Islam di Filipina dan tahun 2004 menikah dengan seorang perempuan berusia 24 tahun, setelah sebelumnya menjalani hidup membujang sebagai pendeta Katolik.

"Dalam Islam, kita diajarkan, jika bisa mendisplinkan diri kita, Sang Pencipta akan mengabulkan harapan-harapan kita," tandas Soria.

Menurut Soria, jika ada satu hal yang harus dicontoh umat Islam dari orang-orang Kristen adalah, gerakan mereka yang terorganisir dan terstruktur dengan sangat rapi. "Dengan memiliki struktur yang kuat seperti yang dimiliki kalangan Kristiani, akan mempermudah penyebaran Islam," kata Soria.

Salah satu cara untuk memperkuat struktur umat Islam, tambah Soria, Muslim harus membangun universitas-universitas di seluruh dunia seperti yang dilakukan kelompok misionaris Kristen di berbagai belahan dunia. (ln/iol)
http://eramuslim.com/

Baca selengkapnya »»

Hawa Yilmaz, Memperjuangkan Jilbab di Turki


Rabu, 15 Okt 2008 16:21
Dengan sikap relijius dan rasa percaya dirinya yang tinggi, Yilmaz mulai menemukan jalan untuk ikut serta dalam aktivitas-aktivitas politik dan hak asasi di negaranya. Ia ikut mengkampanyekan agar kampus-kampus mengizinkan mahasiswinya mengenakan jilbab.

Meski pernah menjadi pusat kekhalifahan Islam, di negara sekular Turki isu-isu agama menjadi isu yang sangat sensitif, termasuk isu jilbab. Namun bagi Muslimah-Muslimah Turki yang memiliki keimanan yang teguh, jilbab tetap mereka gunakan meski resikonya mereka tidak bisa kuliah di perguruan tinggi. Para Muslimah itu juga tak lelah memperjuang hak berjilbab di negeri yang mayoritas penduduknya Muslim itu.
Hawa Yilmaz, tidak pernah menyesali keputusannya mengenakan jilab ketika ia berusia 16 tahun. Meski ketika itu belum tidak menyadari, bahwa keputusannya itu akan membawa perubahan pada dirinya. Sebuah keputusan yang kemudian membawanya menjadi seorang Muslimah yang ikut memperjuangan hak-hak berjilbab bagi Muslimah di negerinya, Turki.

Seperti kebanyakan remaja umumnya, Yilmaz merasa bingung dengan karakter dan jati dirinya. Ia merasa tidak ada ketulusan dan penuh kepura-puraan dalam hidup ini. Hingga ia memutuskan untuk mengenakan jilbab.

"Setelah saya mengenakan jilbab, saya akhirnya menemukan jati diri saya," kata Yilmaz

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, Yilmaz menemui banyak kendala yang dihadapinya karena ia berjilbab. Terutama ketika ia ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi karena Turki melarang Muslimah mengenakan jilbab di sekolah maupun universitas. Orangtua Yilmaz sangat marah ketika ia keluar dari sekolah. Tapi Yilmaz tidak mau menuruti aturan sekolah yang mengharuskannya melepas jilbab.

Keluar dari sekolah, Yilmaz yang tetap berjilbab ikut dalam kelompok pembaca filosofi politik dan banyak mempelajari pemikiran dan buku-buku yang ditulis para pemikir serta filsuf Barat yang terkenal. Yilmaz juga mengambil kelas sosiologi di sebuah lembaga pendidikan. Dengan sikap relijius dan rasa percaya dirinya yang tinggi, Yilmaz mulai menemukan jalan untuk ikut serta dalam aktivitas-aktivitas politik dan hak asasi di negaranya. Ia ikut mengkampanyekan agar kampus-kampus mengizinkan mahasiswinya mengenakan jilbab.

Ketika Partai Pembangunan dan Keadilan (AK)-partai yang sekarang berkuasa di Turki-mengajukan draft undang-undang untuk melindungi hak berjilbab, Yilmaz dan dua orang sahabatnya ikut long-march ke Istanbul untuk mendukung draft tersebut.

"Rasa menyakitkan saat kita mengalami situasi dimana pintu-pintu universitas dengan kasar ditutup tepat di muka kita, mengajarkan kami satu hal, bahwa problem kita yang sesungguhnya adalah mental melarang, sikap mental yang merasa punya hak untuk mengintervensi kehidupan orang lain," ujar Yilmaz.

Pernyataan-pernyataan Yilmaz dan dua rekannya yang menyentuh, membuat ketiganya kerap diundang dalam program talk-show di televisi dan diwawancarai oleh koran dan radio.

Yilmaz, adalah sosok muda yang mulai banyak tumbuh di Turki, yang buka semata-mata memperjuangkan Islam. Mereka adalah anak-anak muda yang menuntut persamaan hak untuk semua kelompok minoritas. Yilmaz dan rekan-rekannya membentuk organisasi Young Civilians, sebuah kelompok yang mengkritisi isu-isu nasional di Turki, misalnya sikap Turki terhadap kelompok minoritas Kurdi di negeri itu.

Meskipun kampanye jilbab belum sukses, Yilmaz menyatakan tidak akan pernah menyerah. "Apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang berharga. Banyak orang yang mendengar suara kita. Jika kita bekerjasama, kita bisa memperjuangkannya," tandas Yilmaz.

Seperti diketahui, bulan Juni kemarin, pengadilan tertinggi di Turki menganulir undang-undang yang telah dimenangkan Partai Pembangunan dan Keadilan. Dengan adanya undang-undang itu, seharusnya sekolah dan universitas-universitas di Turki mencabut larangan berjilbab. Tapi setelah undang-undangnya dianulir atas tuntutan kelompok sekuler di Turki, larangan berjilbab tetap diberlakukan. Perjuangan para aktivis jilbab di Turki pun nampaknya masih panjang. (ln/iol)
http://eramuslim.com/

Baca selengkapnya »»

Kamis, 25 September 2008

Revolusi Industri Militer al Qassam: Dari Batu Hingga Roket


Alquds – Infopalestina: Harian Israel mengatakan, sehari setelah berakhir gencatan senjata maka Israel akan menghadapi “organisasi roket” di Gaza yang tidak terlalu berbeda besarnya dengan roket-roket yang dimiliki Hizbullah di Libanon dalam perang Juli 2006 lalu.

Demikian dikutif harian Yedeot Aharonot dari sumber-sumber keamanan Israel, Jum’at (22/08). Sumber-sumber keamanan ini mengatakan, “Gerakan Hamas terus membangun kekuatan saat gencatan senjata dan berbicara tentang nasib keberlangsungan memproduksi roket di Jalur Gaza bisa dihimpun dan disimpan dalam jangka waktu lama.”

Mereka mengklaim sayap militer gerakan Hamas yang bernama Brigade al Qassam telah berhasil memproduksi roket dengan kepala hulu ledak 90 mm dan mampu membawa bahan peledak modern.

Roket jenis ini pernah ditembakan ke permukiman-permukiman Yahudi. Mereka mengatakan, industri militer Hamas terus memperbaiki senjatanya dan melakukan latihan menembakkannya ke laut. Aharonot menyebutkan, jangkauan roket ini sejauh 22 km. Apabila ditembakkan dari utara Jalur Gaza maka akan sampai hingga permukiman Yahudi Keryat Gat Israel.

Sumber-sumber keamanan Israel mengklaim Hamas telah berhasil memasukan 8 ribu bom untuk kepala roket ke Jalur Gaza. Yang mencemaskan Israel, Hamas dinilai bisa menembakkan 100 roket setiap harinya dari jenis roket di atas, bahkan bisa lebih banyak lagi. (seto)

Baca selengkapnya »»

Komandan Lapangan Ahli Strategi, Yasir Galban


Yasir Galban merupakan sosok pemuda yang yakin akan janji Allah, seorang yang mukhlis, mujahid dan reformer. Ia telah mencapai keberhasilan dengan gemilang menggapai derajat syahid. Derajat tertingi setelah para nabi. Ditempatkan oleh Allah dalam surgaNya kekal di dalamnya.

Kelahiran dan pertumbuhanya

Al-Syahid Galban lahir pada tanggal 8 Oktober 1979. Hidup dalam keluarga yang taat agama, namun terlunta-lunta di daerah penngungsian. Nenek moyangnya berasal dari wilayah Kfar Ana wilayah jajahan Israel. Sejak kecil ia paling aktif dalam kegiatan keagamaan. ia juga terkenal ikhlas dalam setiap kegiatan. Wajahnya selalu cerah mengembang senyuman. Semua orang tentu menyukainya, teman-temanya, saudaranya dan lain sebagaianya. Yasir adalah putra terbaik Khanyunis. Salah satu kota pintu gerbang masuk Palestina yang kaya akan para pahlawanya. Ia sangat berbakti pada kedua orang tuanya, mencintai saudara dan temanya.



Pendidikanya

As-Syahid Galban mengecap pendidikan ibtidaiyah pada tahun 1985 di Madrasah Muan, lalu ke sekolah persiapan (SMP) di sekolah khusus laki-laki di Bani Suhaila. Tingkat tsanawiyahnya ia lenjutkan di Sekolah Kamal Nasher. Seleseai di Kamal Nasher ia melanjutkan di Universitas Islam fak. Syari’ah. Kuliahnya terhenti karena ditangkap serdadu Israel dan dipenjarakan selama satu tahun. Ia juga diincar oleh pembunuh bayaran pasukan penjaga keamanan di Khnayunis.



Karakter dan aktifitas dakwahnya

Sejak kecil, Galban terkenal senang melakukan aktifitas ibadah. Tempat yang paling senang ia kunjungi adalah Masjid Muin bin Zaid. Maka tak heran bila ia tumbh sebagai pemuda yang zuhud, taat ibadah dan wara. Ia tidak berbicara terhadap sesuatu kecuali bila ada nashnya dari Allah ataupun NabiNya. Ia memulai kegiatannya dengan menghapalkan al-Qur’an, menghadiri majelis ta’lim dan ibadah-ibadah lainya. Hatinya selalu terkait dengan masjid. Ia selalu menunaikan salat fardu di Masjid. Bagaimana tidak, ia seorang pionir da’wah di masjid tersebut. Ia lah penggerak hamper semua kepanitiaan masjid dimulai penggalangan dana hingga aksi social. Ia tidak membatasi hanya mengunjungi saudara-saudara dan kerabatnya saja. Bahkan ia sering mengunjungi para pemuda yang jarang atau tidap pernah kelihatan shalat atau ibadah. Yasir Galban adalah pemuda yang tidak pernah terlambat datang dalam semua kegiatan yang diadakan Gerakan Hamas. Ia selalu datang sambil membawa sejumlah pemuda lainya. Yang menjadi prioritas da’wahnya adalah mendidik genarasi muda dan mengarahkan mereka kepada jalan yang benar. Agar mereka bisa sampai pada kesuksesan. Yasir menganggap dirinya bertanggung jawab tentang maju mundurnya pemuda di kampungnya. Ia dikaruniai sipat kepemimpinan dan keberanian juga kecintaanya terhadap Kitab Allah, Al-Qur’an sebagai rujukan utamanya dalam mengarahkan para pemuda, agar menjadi genarasi Qur’ani. Ia sennatiasa mennyapa dahulu teman-temanya sebelum ia beranjak ke peraduan. Menurut adiknya, Yasir adalah pemuda yang menggapai derajat syahid yang tidak kenal lelah maupun bosan. Ia selalu menasehati dan membimbing teman-temanya. Ia bersipat penyayang pada teman-temanya, namun sangat keras pada musuh-musuh Allah dan musuh ummat manusian.



Bergabung Dengan Brigade Al-Qossam

Yasir Galban bergabung dengan Barisan Izzuddin al-Qossam ketika terjadinya Intifadhah al-Aqsha. Ia telah memilih jalan yang penuh lubang dan berduri. Jalan yang ia tempuh dihiasi dengan kesulitan dan kepayahan. Ia termasuk sabiqunal awwalun Al-Qossam, karena sipat-sipatnya yang sitimewa, sepetri kebaranian dan keteguhanya serta kemampuanya dalam perenencanaan gerakan. Sering kali ia menempuh perjalanan untuk menanam ranjau darat bagi kendaraan-kendaraan tempur Israel. Ia adalah singa di padang pasir. Dirinya tidak takut pada siapa pun kecuali pada Allah. Yang menjadi menjadi prioritasnya adalah keikhlasan, kepiawaian dan kelincahan. Ia juga terkenal sebagai perancang perjuangan Al-Qossam dan aktif di dinas militer Brigade Al-Qossam.



بيانكتائب القسام





{مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُم مَّن قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلاً }

Surat Keterangan Militer dari

Brigade Izzuddin Al-Qossam

Tentang Syahidnya Komandan Al-Qossam, Yasir Galban





Wahai para mujahid Palestina, wahai bangsa Arab dan ummat islam.

Dengan melalui jalan yang penuh duri bersama para kafilah da’wah, telah berpulang ke Rahmat Allah mendahului kita menyusul para pendahulunya yang telah lebih dulu mempersembahkan jiwa dan raganya dalam menolong agama Allah dan mempertahankan tanah suci Alquds serta melawan kezaliman dan mengusir musuh-musuh Allah dari Palestina. Mereka mendabakan syuhada dalam memerangi yahudi yang terus maju pantang mundur. Tentu sedikitpun tidak ada masalah, walau berbagai fitnah, ataupun luka dari siapapun.

Hari ini, al-Syahid Yasir Galban telah menghadap Allah dengan luka-luka akibat pertempuranya dengan pasukan penjaga keamanan pimpinan Abbas. . Hari ini tanggal 04 Juni 2006 komandan Al-Qossam telah mengakhiri tugas mulianya di dunia dan meninggalkan istrinya yang sedang hamil dan dua anaknya yang masih kecil. Dialah komandan lapangan :

Yasir Ibrahim Al-Galban (26 tahun)

Warga Khanyunis

Kami atas nama Brigade Al-Qossam dengan ini menegaskan tidak akan mengizinkan siapapun menyentuh para mujahid kami. Kami berjanji akan terus melanjutkan perjuangan mengikuti jejak para pendahulu kita hingga mendapatkan dua kebaikan, kemenangan atau mati syahid.

Hanya ada Jihad dan menang atau mati sayahid

Brigade Izzudin al-Qossam

Jum’at 20 Jumadil Ula 1927 H.

16 Juni 2006

Baca selengkapnya »»

Selasa, 23 September 2008

Baca selengkapnya »»

Jumat, 19 September 2008

Radio Online

Radio Online

Posted using ShareThis

Baca selengkapnya »»

blogger templates | Make Money Online