Rabu, 22 Oktober 2008

Saudi Arabia Luncurkan Situs Baru Al-Quran


Pemerintahan Saudi Arabia meluncurkan situs Al-Quran yang menampilkan makalah keilmuan dan pemikiran serta metode menghafal Al-Quran


Hidayatullah.com--Baru-baru ini, pemerintahan Kerajaan Saudi Arabia meluncurkan situs Al-Quran www.halqat.com. Dalam peluncurannya, situs baru Halqat menampilkan makalah keilmuan dan pemikiran serta menerima saran dalam hal metode menghafal Al-Quran.

Sebagaimana dilansir situs berita Al-Quran, Iqna, tujuan diluncurkan situs baru tersebut adalah memberikan contoh tampilan dan pemikiran baru di bidang Al-Quran serta metode terbaik dan tercepat untuk menghafal Al-Quran.

Situs Halqat juga mengumpulkan berbagai fatwa dan buku yang dibutuhkan tentang masalah qiraah dan Al-Quran yang selama ini berserakan di berbagai situs dan buku.

Selain itu situs ini juga berfungsi sebagai atmosfer baru yang cocok untuk para pembina dan pengajar di bidang hafalan Al-Quran untuk saling mengisi dalam berbagai tema dan masalah seputar menghafal Al-Quran. [iqn/atj/www.hidayatullah.com]

Baca selengkapnya »»

Aisha Canlas, Merasakan Kedamaian Mendengar Suara Adzan

Aisha Canlas, adalah penganut Katolik sebelum menjadi seorang Muslim. Kedua orantuanya juga Katolik, namun ketika itu ia menjadi anggota perkumpulan gereja yang berbeda dengan gereja kedua orangtuanya. Namun mereka sama-sama berdoa di depan gambar sosok laki-laki yang diyakini sebagai Tuhan umat Kristiani. Saat itu, Canlas sering bertanya, benarkah ini wajah Tuhan? Bagaimana sesorang bisa tahu seperti apa wajah Tuhan? Apakah mereka sudah pernah bertemu dengan Tuhan?

Di sisi lain, Canlas selalu merasa ketenangan dan kedamaian ketika mendengar suara adzan dari sebuah masjid di kota Manila, Filipina. "Saya selalu memejamkan mata dan merasakan ketenangan meskipun, saya tidak tahu makna kata-kata dalam adzan. Suara adzan seperti suara musik di hati saya," tutur Canlas. Tapi saat itu, ia sama sekali belum terpikir untuk masuk Islam.

Canlas akhirnya merantau ke Arab Saudi untuk bekerja, dengan harapan bisa memberikan masa depan yang lebih baik untuk keluarganya. Sebelum berangkat ke Saudi, Canlas belajar banyak hal tentang Saudi untuk menghindari syok akibat perbedaan budaya dan untuk memudahkannya bergaul di negara tempat ia bekerja.

"Saya belajar tentang budaya, dan tentang negara Saudi secara keseluruhan, mulai dari bahasa dan tentu saja agamanya. Dan saya mulai tertarik dengan agama Islam dan ingin lebih tahu banyak tentang Islam," ujar Canlas.

Ia mengakui prosesnya masuk Islam cukup panjang. Ia sering bertanya pada para dokter di tempat kerjanya tentang agama Islam. Kemudian saya mengetahui bahwa ada sebuah madrasah di lingkungan kerjanya dan memutuskan untuk ikut mendaftarkan diri di madrasah tersebut dan mulai mengikuti pelajaran di madrasah itu bersama seorang teman dan kawan sekamarnya pada 17 Januari 2008.

"Awalnya, saya menjadi pusat perhatian, karena saya anak baru di kelas dan satu-satunya penganut Kristen yang duduk bersama mereka. Saya mendengarkan apa yang disampaikan guru kami tentang Islam, al-Quran, Rasulullah dan Allah swt," papar Canlas.

"Sejak itu, saya mulai memahami agama Islam. Kemudian meminta izin pada ibu saya di Filipina agar memberikan restu pada saya untuk berpindah agama dari seorang penganut Katolik menjadi seorang Muslimah," sambung Canlas.

Beruntung, Canlas tidak menghadapi kendala dari sang ibu. Menurut Canlas, ibunya cuma khawatir ketika ia masuk Islam ia akan melupakan orang tuanya. Canlas menjelaskan pada ibunya bahwa Muslim sangat menghormati orang tuanya, terutama ibu.

Canlas mengucap dua kalimat syahadat pada 24 Januari 2008 di hadapan guru dan siswa-siswa madrasah lainnya. Canlas mengaku tidak mengungkapkan seperti apa perasaannya saat itu. "Yang saya tahu, setelah bersyahadat saya merasa hati saya terlepas dari beragam beban. Saya merasakan kedamaian yang selama ini saya cari dalam kehidupan ini. Menjadi seorang Muslim sungguh sangat berbeda rasanya," ungkap Canlas.

Canlas mengatakan, beberapa teman bertanya mengapa ia masuk Islam. Dan ia menjawab bahwa tidak ada seorang atau sesuatu yang patut disembah kecuali Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw adalah utusanNya.

"Beberapa diantara mereka mengatakan bahwa saya mengkhianati agama saya yang dulu, Katolik. Tapi di lubuk hati saya mengatakan bahwa itu tidak benar," tukas Canlas.

Berbahagialah Canlas karena sebagai seorang Mualaf ia sudah bisa menunaikan umrah.pada bulan Maret kemarin. Baginya, pengamalan umrah adalah pengalaman yang spesial dan tak terlupakan.

"Saya berharap dan berdoa pada Allah swt agar saya bisa meyakinkan keluarga saya untuk masuk Islam juga. Saya ingin mereka selamat dari api neraka pada Hari Kiamat nanti," harap Canlas. (ln/iol)

Baca selengkapnya »»

Perancis Siap Adopsi Sistem Keuangan Islami

Pemerintah Perancis lewat menteri ekonominya Christine Lagarde mengumumkan akan menyesuaikan sistem perekonomian dan aturan hukumnya agar bisa mengakomodasi sistem keuangan syariah. Lagarde sudah mengumpulkan sejumlah investor asal negara-negara Teluk agar mereka mau menanamkan investasinya di Perancis, seperti mereka berinvestasi di Inggris dan berbagai belahan dunia lainnya.

Para analis mengatakan, Perancis mulai melirik industri keuangan syariah yang saat ini sedang bomming di seluruh dunia. "Ini merupakan sinyal yang kuat dan para pemainnya mendengarkan apa yang diungkapkan Perancis, " kata Emmanuel Vollad seorang analis di lembaga rating Standard and Poor's.

"Ini adalah kali pertama seorang pejabat pemerintah Perancis secara terbuka mengatakan bahwa ia berminat untuk mengembangkan sistem keuangan yang Islami, " sambung Volland mengomentari pertemuan antara Lagarde dengan para investor dari kawasan Teluk.

Perancis, tambah Volland, juga ingin mendapatkan kue keuntungan dari berkembang pesatnya sistem perekonomian syariah di berbagai negara di Eropa.

Perancis akan melakukan modifikasi sistem fiskal dan sistem legal agar bisa memfasilitasi penerbitan Sukuk dan transaksi-transaksi real-estate yang terstruktur sehingga tidak mengandung unsur riba di dalamnya, yang dilarang dalam Islam. Sampai saat ini, meski menjadi negara Eropa yang jumlah warga Muslimnya terbesar yaitu sekitar tujuh juta jiwa, di Perancis belum ada bank-bank syariah.

Namun, Anwar Hassan, analis dari lembaga rating AS Moody's mengatakan, pernyataan Perancis bahwa mereka siap menyesuaikan diri dengan sistem keuangan syariah tidak menjadi jaminan industri keuangan Islami akan berkembang di negara itu. Menurut Anwar, tantangan untuk mengadopsi sistem keuangan syariah bukan hanya terbatas pada persoalan teknis maupun infrastrukturnya.

Tapi ia mengakui, pernyataan menteri ekonomi Perancis bisa dijadikan uji coba untuk mengetahui respon publik Perancis tentang sistem perbankan Islami, bahwa sistem keuangan Islam lebih menawarkan sistem yang etis dan menjadi alternatif bagi sistem keuangan modern saat ini. (ln/iol)
www.eramuslim.com/

Baca selengkapnya »»

Salaam Halal, Perusahaan Asuransi Syariah Pertama di Inggris


Inggris untuk pertama kalinya mengizinkan dioperasikannya perusahaan asuransi berbasis syariah, asuransi Salaam Halal yang menjadi produk asuransi syariah pertama di negeri itu. Perusahaan asuransi syariah ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan sekitar 1, 6 juta warga Muslim Inggris atau sekitar 2, 7 persen dari total populasi negeri itu menurut sensus tahun 2001.

Asuransi Salaam Halal menggunakan prinsip Takaful, di mana resiko ditanggung bersama oleh semua pegang polis asuransi. Berbeda dengan sistem asuransi konvensional yang mengalihkan resiko dari pemegang polis ke perusahaan asuransi.

Polis asuransi Salaam Halal dimanfaatkan sebagai investasi usaha yang juga sesuai dengan syariah. Dana-dana itulah yang digunakan untuk membayar klaim-klaim asuransi. Di akhir tahun, keuntungan dari dana itu dibagikan kembali kepada para pemegang polis asuransi berupa diskon bagi pembayaran premi mereka selanjutnya.

"Peluncuran perusahaan asuransi Salam adalah langkah penting bagi pertumbuhan sistem keuangan Islami di Inggris, " kata Abdulaziz Hamad Aljomaih, kepala bagian asuransi Salam.

Perusahaan asuransi ini menyediakan layanan call center dalam berbagai bahasa selain bahasa Inggris seperti bahasa Arab, Bengali, Gujarat dan Urdu.

Bisnis keuangan berbasis syariah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di Inggris, setelah tahun 2004 lalu, otoritas berwenang di Inggris memberikan izin bagi berdirinya Islamic Bank of Britain yang seratus persen menerapkan prinsip bank Islam. (ln/al-arby
www.eramuslim.com

Baca selengkapnya »»

blogger templates | Make Money Online